Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Jumat, 13 April 2012

AYO, JADI PENGUSAHA

Oleh : AZIS MAULANA[1]
“anda cukup punya niat saja, selebihnya Tuhan yang akan menyempurnakannya” (Kahlil Gibran)
SUKSES. Kata ini senantiasa disandingkan dengan keberhasilan atau pencapaian terhadap suatu usaha atau kedaan. Diantara kita tidak ada yang tidak ingin sukses, setiap orang yang ‘sadar’ (memiliki akal sehat) pasti ingin meraih kesuksesan dalam hidupnya, baik terhadap pendidikan, karir, rumah tangga dan lain sebagainya.
Yang perlu kita pahami, kesuksesan tidak ditentukan oleh ijazah yang kita miliki, jurusan yang kita geluti, tidak juga oleh garis keturunan. Kesuksesan itu memiliki ‘garis tangannya’ sendiri – penulis bukan menvonis, penulis sadar bahwa banyak orang sukses berkat nasab juga ijazahnya,  tetapi itu bukanlah suatu jaminan utama. Sukses itu ditentukan oleh seberapa besar usaha kita, seberapa kuat diri kita menekuni suatu kerja yang dapat mengantarkan kita pada pintu kesuksesan. Albert Einstein menulis; kesuksesan itu 1% disebabkan oleh kepintaran dan 99% disebabkan oleh usaha.
Sebuah berita menarik dihidangkan oleh Tempo.co dengan judul; Lulusan SD  Jadi Pengusaha, Sarjana Jadi Karyawan (lihat di; hipmi-pmk.blogspot.com). mengutip release Kementerian Usaha Kecil dan Menengah, disebutkan bahwa para sarjana lebih suka jadi karyawan ketimbang pengusaha. data itu menulis minat masyarakat untuk menjadi pengusaha; 6,14% perguruan tinggi, 22,36% pendidikan menengah umum dan yang membanggakan lulusan SD mencapai 32,46%.
Data ini cukup menjadi gambaran bahwa alumni perguruan tinggi lebih merasa sebagai kaum elitis dengan memilih karyawan, sukwan dan PNS sebagai target pekerjaan. Jika kita berfikir lebih jauh –dengan merajut berbagai informasi disekeliling kita- pintu menjadi tenaga sukwan saja sudah sempit apalagi PNS. Hari ini menjadi khabar yang tidak asing bahwa  PNS sudah ada yang mengkapling.
Adalah cukup bijak jika kita mau ‘pindah kiblat’ dengan berwirausaha. Wirausaha tidak butuh ijazah, tidak butuh jurusan. Berwirausaha hanya butuh kemauan dan kerja keras. Wirausaha adalah ladang yang tidak pernah habis dikapling orang, selama kita punya ghiroh berbagai peluang senantiasa terbuka. Kita tidak memerlukan timing yang pas, kita hanya perlu menentukan waktu -kapan kita akan memulai  berwirausaha.

Ayo Menjadi Pengusaha
Menjadi pengusaha. Sebagian dari kita ada yang tertarik untuk menjadi pengusaha, dengan asumsi akan lebih mandiri secara ekonomi. dan sebagian lain tidak tertarik alias pesimis untuk menjadi pengusaha karena kepikiran terhadap ‘pasar yang tidak bisa ditebak’, atau tidak tertarik karena kita merasa tidak cocok alias tidak pas dengan pendidikan kita, tidak pas dengan ijazah kita dan seterusnya. Kita merasa lebih pas jadi pejabat !!!
Tetapi jika kita mau berfikir lebih jernih dan belajar lebih serius tentang dunia usaha, termasuk peluang menjadi pengusaha, kita akan menemukan ‘kebenaran’ hakiki, Bahwa menjadi pengusaha itu mudah dan berkah. Dengan menjadi pengusaha kita akan mandiri, dan yang  terpenting dapat menolong lebih banyak orang.
Syarat menjadi pengusaha pun sangat mudah, tidak sulit sebagaimana PNS, kita cukup punya kemauan dan mau memulainya dari nol. adalah syarat awal barangkali cukup membantu ‘menggerakkan hati kita menggeluti dunia usaha:
1.         Merubah mindset (pola pikir)
Pola pikir adalah hal yang sangat menentukan dalam hidup. Orang yang sukses dan orang yang gagal ditentukan oleh pola pikirnya. Hal yang pertama didalakukan (dalam memulai usaha) adalah merubah mindset. Kita jangan selalu berfikir bahwa kalau kita tidak sukwan, tidak jadi PNS kita tidak akan makan. Bahwa mahasiswa adalah kaum elitis sehingga alumnus perguruan tinggi tidak ‘nyambung’ kalau terjun dalam dunia usaha, apalagi jurusannya eksak (matematika dll) atau agama (tarbiyah dll.)
Kita perlu meluruskan ‘iman’ kita, bahwa berwirausaha bukan lantas menghinakan kita, bahwa wirausaha tidak layak bagi kaum berpendidikan. Kita mesti senantiasa berfikir bahwa berwirausaha adalah wujud kemandirian, dengan wirausaha kita akan sukses.
Jika kelak kita telah benar-benar menjiwai wirausaha, malah kita akan menjadikan wirausaha sebagai jalur utama dan pns sebagai pekerjaan sampingan.
2.         Mengenali potensi diri (bakat)
Setiap manusia dilahirkan dengan segenap potensi –sebagai fitrah- sehingga dapat dijadikan ‘alat’ bertahan hidup sebab manusia merupakan ‘pelaku –khalifah-’ didunia ini, oleh karena itu manusia –oleh Tuhan pencipta- dibekali potensi dan dikaruniai akal dan fikiran sehingga manusia dapat mengembangkan potensi itu sesuai dengan keperluan dan kesadaran manusia. maka oleh karenanya pencapaian dan ‘pendapatan’ manusia berbeda tergantung seberapa besar ia memfungsikan fasilitas akal fikiran, dan kekuatan yang dimiliki.
Jika sebagian dari kita, manusia, belum menemukan bakat tersebut maka kita perlu menggalinya dengan cara mencari inspirasi dan motivasi, sehingga mengenali sebenarnya pada bidang apa   keahlian kita.
3.         Berani bermimpi
Mimpi –impian- memiliki kekuatan yang  dahsyat  terhadap pencapaian umat manusia. kita telah membaca bagaimana orang terdahulu dibesarkan mimpinya. Tomas alfa Edison penemu lampu pijar, james watt penemu mesin, atau dari kalangan pengusaha, Gazali pengusaha teri, dan sebagainya. Maka bermimpi adalah bagian terpenting menuju sukses berwirausaha.
4.         Berkumpul dengan pengusaha
Adagium sering kita dengar ; berkumpullah dengan penjual minyak wangi kita akan terpercik wanginya, berkumpullah dengan pandai besi, kita akan ikut bau asap. Adagium ini dapat diperluas maknanya; berkumpullah dengan preman niscaya kita akan  jadi preman, berkumpul dengan orang yang suka belajar maka kita akan ikut pintar, berkumpullah dengan pengusaha maka kita termotivasi dan sedikit banyak akan mengetahui pola berwirausaha.
5.         Modal usaha
Banyak dari kita berfikir jika sudah disebut modal usaha, pikiran kita akan tertuju pada uang/dana. Modal tidak hanya uang, sebab uang saja tidak cukup, banyak uang –digelontorkan untuk usaha- tanpa didukung ‘modal’ utama akan habis sia-sia. Modal utama itu adalah IDE.
Modal terpenting dalam berwirausaha bukanlah uang, tetapi IDE atau gagasan usaha. Kita punya modal tapi tidak punya ide usaha maka uang tidak akan maksimal. Tetapi kalau kita punya ide, maka usaha akan tetap bisa jalan.
6.         Memulai usaha
-          Merancang usaha
Dalam memulai usaha kita harus berfikir kita ‘apa kira-kira bisnis yang cocok dengan karakter kita’. Jika kita sudah mengetahuinya barulah kita mulai merancang langkah-langkah, pengadaan dan sebagainya. Yang paling harus kita ketahui adalah kita.
-          Merancang anggran dana
Merancang dana ini dimulai dari berapa keseluruhan dana yang diperlukan hingga dari mana modal dana akan didapatkan.
-          Melakukan yang paling mungkin untuk dilakukan
7.         Siap menghadapi tantangan
Berwirausaha memiliki banyak tantangan, kita akan dihadapkan pada ‘pasar’ yang sewaktu-waktu dapat berubah, persaingan yang kian ketat. Oleh karena itu kita harus menguasai seni berbisnis, mengetahui kebutuhan pasar dan sebagainya. Akhirnya yang harus ditanamkan adalah –pesan KADIN Pamekasan-; JANGAN PERNAH BERHENTI DISATU TITIK
Tips berwirausaha penulis kutip dari www.anneahira.com
1.         Memiliki rasa percaya diri
2.         Focus pada kekuatan
3.         Tangkap peluang sebanyak mungkin
4.         Berani mengambil keputusan
5.         Berjiwa pemimpin
6.         Memiliki harapan dan optimismekerja keras dan disiplin
7.         Membuka diri dan membangun relasi
8.         Mempunyai pengetahuan dasar-dasar bisnis
9.         Awali dengan impian dan imajinasi

Kadang kala jalan yang kita lalui, tidak sepenting arah yang kita tuju.
Disampaikan pada motivasi kewirausahaan oleh fakultas tehnik UIM Pamekasan


[1] Azis Ashari el-Maulana. Lahir pada 22 Maret 1985 di Pamekasan. Pekerjaan: Direktur Utama Kopsyah Marinal Insan Prima, Staf khusus MUI Kab. Pamekasan, staf khusus BAZ Pamekasan, owner UD Ikhtiar. Pendidikan; S1 STAIN Pamekasan, S2 IAIN Sunan Ampel Surabaya. Organisai; Anggota KADIN Pamekasan,  Sekretaris Umum HIPMI Pamekasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar