Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Senin, 26 Desember 2011

Kadin dorong peningkatan daya saing Madura

PAMEKASAN, kabarbisnis.com: Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendorong para pelaku ekonomi di Pulau Madura untuk lebih giat membangun daya saing dunia usaha di pulau penghasil garam tersebut. Tanpa peningkatan daya saing, pelaku usaha di Madura akan kalah dengan pemain dari daerah lain.
"Keberadaan Jembatan Suramadu membuka pintu seluas-luasnya bagi kehadiran pelaku ekonomi dari berbagai daerah. Nah, pemain di Madura juga harus punya daya saing, sehingga kompetisi yang terjadi bisa berlangsung secara sehat," ujar Ketua Umum Kadin Jatim La Nyalla Mahmud Mattalitti di sela-sela Safari Ramadan di Pendopo Kabupaten Pamekasan, Kamis (11/8/2011).
Hadir dalam acara itu Bupati Pamekasan Kholilurrahman, Ketua Kadin Bangkalan Mundzir, Ketua Kadin Sampang Lukman Hakim, Ketua Kadin Pamekasan Suhartono, dan Ketua Kadin Sumenep A. Zainurrahman. Selain di Pamekasan, Safari Ramadan semacam ini akan digelar di Jember, Tuban, Batu, Tulungagung, dan Madiun.
La Nyalla didampingi oleh jajaran wakil ketua umum dan ketua komite tetap. Acara itu juga diisi dengan pemberian santunan dari Kadin Jatim kepada 100 anak yatim piatu dan tausiyah dari Ketua PCNU Pamekasan KH Abdul Gafar Rahman. Usai salat Maghrib, rombongan Kadin Jatim berdialog dengan Bupati Pamekasan di pendopo Kabupaten.
Kepada bupati, Kadin Jatim memaparkan pentingnya penguatan daya saing UMKM sehingga bisa menghasilkan produk unggulan yang berhasil di pasar. "Kita ingin ada produk-produk unggulan asal Madura yang go global," kata La Nyalla.
Memacu daya saing ekonomi empat kabupaten di wilayah Pulau Madura, kata La Nyalla, adalah hal yang mutlak diperlukan saat ini. Empat kabupaten tersebut memiliki daya saing yang relatif rendah dibanding kota/kabupaten lainnya di Jatim.
Pengukuran daya saing daerah oleh Bank Indonesia (BI) dan LP3E FE Universitas Padjadjaran (2008) menunjukkan, empat kabupaten di Madura menempati posisi yang kurang memuaskan. Secara keseluruhan, daya saing Bangkalan berada di peringkat 331 dari 434 kota/kabupaten yang diteliti, Sampang berada di peringkat 407, Sumenep di peringkat 248, dan Pamekasan di peringkat 406.
"Peringkat daya saing yang rendah ini tidak sepadan dengan potensi ekonomi yang ada di Madura, terutama potensi ekonomi sumberdaya alam berupa minyak dan gas bumi, yang sangat besar," kata La Nyalla. Bahkan, daya saing kabupaten-kabupaten di Madura kalah dengan wilayah yang jelas-jelas potensi ekonominya di bawah Madura, seperti Jombang (peringkat 190), Magetan (283), atau Ponorogo (265).
Dari indikator perbankan juga bisa dilihat pergerakan perekonomian di Pulau Garam tak secepat yang diharapkan. Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) perbankan di empat kabupaten wilayah Madura pada 2009 mencapai Rp 2,281 triliun atau hanya 1,6 persen dari total DPK di Jatim. Adapun penyaluran kreditnya Rp 2,826 triliun atau hanya 1,9 persen dari total kredit perbankan di Jatim.
"Karena itu Kadin Jatim berkepentingan untuk terus memacu ekonomi di Madura. Semua potensi harus dimaksimalkan. Misalnya kita bisa fokus di sektor pertanian, mengingat sektor pangan adalah sektor strategis, terutama dalam menopang target pertumbuhan ekonomi Jatim," tuturnya.
Bupati Pamekasan Kholilurrahman dalam kesempatan itu menawarkan konsep keterlibatan aktif Kadin se-Madura dalam pertemuan rutin kepala daerah se Madura. Untuk membicarakan problematika sektor ekonomi di Madura. Khususnya sektor pertanian tembakau yang masih dililit banyak persoalan.
"Kami di Pamekasan sedang mengembangkan produk unggulan lewat pembiakan sapi Madrasin, campuran antara sapi Madura dan sapi Limosin. Dan yang kalah penting adalah sektor industri garam dengan wujud mendirikan Pusat Studi Garam di Pamekasan," kata Kholilurrahman.
sumber:http://www.kabarbisnis.com/m/read/2822339

Tidak ada komentar:

Posting Komentar