Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Kamis, 28 Juni 2012

ICW Diduga Bermain Dalam RPP Tembakau


Jakarta, PelitaOnline -- ORGANISASI non-pemerintah Indonesia Coruption Watch (ICW), yang kerap kali bicara masalah korupsi, kali ini dituding aktif berkampanye dibalik rencana peraturan pemerintah (RPP) soal pembatasan tembakau. RPP tersebut dinilai diboncengi kepentingan asing dan membahayakan kehidupan industri rokok kretek lokal khas
Indonesia.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Nurtantio Wisnu Brata menyayangkan hal tersebut.

"Kalau targetnya untuk penegakan hukum tak masalah. Kalaupun dapat dana pun tak dimasalahkan. Tapi bagaimana rasa nasionalisme mereka (ICW-red). Mengingat ribuan petani tembakau di berbagai daerah akan terkena dampak RPP," kata Wisnu, di Jakarta, Kamis (28/6).

Wisnu memaparkan, sebelumnya pemerintah telah mempersulit nasib petani kentang dan bawang Indonesia dengan membuka lebar-lebar keran impor. Akibatnya harga kentang dan bawang jatuh. Demikian pula nasib petaninya.

"Petani kentang dan bawang yang sudah tertindas adanya kebijakan inpor itu. Tapi kami tembakau, tetap memperjuangkan itu," katanya.

Kepada ICW, Wisnu berharap untuk lebih menunjukan rasa nasionalisme dan tidak tunduk pada asing. Apalagi menjadi kepanjangan tangan asing.

Selain itu, Wisnu meminta ICW tidak menyederhanakan isu rokok hanya sebagai masalah kesehatan. Banyak hal dibalik industri tembakau yang berperan bagi kehidupan masyarakat Indonesia.

Dalam rilis yang diterima wartawan, terdapat empat LSM Indonesia yang diduga menerima kucuran dana dari asing. Yakni ICW, diduga menerima dana sebesar USD45,470, Tobacco Control Support Centre Indonesia USD542,600, National Commision on Tobacco Control menerima USD110,628, dan No Tobacco Community (LSM Anti-Rokok di Bogor) menerima dana sebesar USD193,968.

Dalam rilis itu disebutkan lembaga asing yang aktif melakukan kampanye anti rokok adalah Bloomberg Initiative. Lembaga yang diinisiasi Walikota New York Michael Bloomberg itu telah mengucurkan dana yang tidak sedikit dalam rangka perang melawan rokok di dunia, termasuk Indonesia.

Wisnu menduga lembaga tersebut adalah lembaga bayangan dalam rangka melakukan ekspansi bisnis obat. Karena diketahui, Michael Bloomberg merupakan salah satu pengusaha yang bergerak di bidang obat anti rokok.
http://www.pelitaonline.com/read/politik/nasional/16/18663/icw-diduga-bermain-dalam-rpp-tembakau/

1 komentar:

  1. Wow... ICW disumbang setengah milyar sama Bloomberg??? Hebat... lumayan buat kesejahteraan ICW tapi tidak bisakah mencari donasi dari sumber lain? Sebab bantuan ini sarat dengan kepentingan asing terhadap eksistensi tembakau dan kemandirian industri rokok khususnya kretek, kita punya kretek yang menjadi kebanggaan dan gantungan hidup jutaan rakyat, kalau diserang terus dengan kampanye antitembakau pasti akan mematikan tembakau dan industri kretek, dan banyak rakyat yang akan menangis.

    BalasHapus