Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Kamis, 21 Juni 2012

JALAN TERJAL MERAIH MIMPI


oleh: Azis Maulana*
'Jadilah lampu bagi dirimu sendiri (Budha)'

Kata-kata ini bagi penulis memiliki makna yang magis, ibarat sebuah benda memiliki jiwa, dan tentu jika dicermati lebih dalam akan memiliki makna mendalam.


Memang sudah menjadi kodrat manusia bahwa manusia yang menentukan garis tangannya. Orang lain, termasuk orang kandung (representasi orang yang paling dekat dengan seorang manusia) tidak dapat menentukan garis tangannya anaknya (orang lain).
mengapa demikian? karena setiap orang memiliki zamannya masing-masing. orang lain, termasuk orang tua hanyalah motivator dan supporter keberhasilan orang lain, yang paling menentukan keberhasilan itu adalah diri sendiri.

Dalam kelindan sejarah, kita banyak temukan fakta bagaimana seorang bapak tidak bisa mengarahkan anaknya sebagaimana kisah Nabi Nuh As. bahkan nabi Muhammad (orang yang paling berpengaruh) tidak bisa 'meluruskan' pamannya Abu Thalib untuk mengikuti jejaknya. Dan masih banyak contoh-contoh bagaimana seorang bapak tidak berdaya mengarahkan hidup anaknya.

Kahlil Gibran menyampaikan sebuah puisi yang sangat indah ; Anak-anakmu bukanlah anakmu, mereka adalah anak-anak kehidupan yang rindu akan dirinya sendiri, mereka dilahirkan melalui engkau, tapi bukan dirimu meskipun mereka ada bersamamu tapi mereka bukan milikmu, pada mereka engkau dapat memberikan cintamu, tapi bukan fikiranmu, karena mereka memiliki fikiran sendiri. Engkau bisa merumahkan tubuh-tubuh mereka, tapi bukan jiwa mereka, karena jiwa-jiwa itu tinggal dirumah hari esok yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi, engkau bisa menjadi seperti mereka, tapi jangan coba memaksa mereka menjadi sepertimu, karena hidup tidak berjalan mundur dan tidak pula berada diluar masa lalu.

Engkau adalah busur-busur tempat anak-anakmu menjadi anak-anak panah yang hidup diluncurkan, sang pemanah telah membidik arah keabadian, dan ia merenggangkanmu dengan kekuatannya, sehingga anak-anak panah itu dapat meluncur dengan cepat dan jauh.. jadikalanlah tangan sang pemanah itu sebagai kegembiraan, sebab ketika ia mencintai anak-anak panah yang terbang, maka juga mencintai busur teguh yang telah meluncurkannya dengan sepenuh kekuatan'.

Pikiran Kahlil Gibran menggambarkan kehidupan banyak orang. Dalam dunia nyata banyak kita temukan betapa banyak anak tidak mengikuti jejak ayahnya, memang tidak semuanya, karena ada juga yang tetap mewarisi kejayaan ayahnya bahkan sebagia lebih jaya, tetapi harus diakui dimasa ini betapa banyak yang 'gagal' mewaisi kesuksesan ayahnya.

'Karena jiwa-jiwa itu tinggal dirumah hari esok yang tak pernah dapat engkau kunjungi meskipun dalam mimpi' dan inilah mungkin alasan yang paling tepat menggambarkan garis tangan sang anak.

Pesan yang ingin penulis sampaikan dalam tulisan ini adalah, yang mampu menyinari diri kita adalah diri kita sendiri, bukan orang lain. yang dapat membuat kita menjadi orang sukses adalah diri kita sendiri bukan orang lain.

Nah tentu, kesuksesan itu tidak akan didapat hanya dengan ongkang-ongkang kaki, orang ingin menang togel saja harus kerja keras kalau perlu tidur dikuburan, apalagi menjadi yang lain dan yang benar.

Memang kesuksesan itu tidak akan mudah didapatkan, ia harus melalui serangkaian proses, dalam proses itu ada masalah, tetapi proses itulalah yang akan menjadi utama menuju jalan kesuksesan.

Ketika kita mulai melakukan sesuatu, maka disaat yang sama pula masalah mulai mengganggu, mulai dari masalah internal hingga eksternal seperti cibiran ejekan dan sebagainya.

Semua itu merupakan hal yang biasa, sebab kebanyakan orang akan melihat hasilnya bukan menilai prosesnya. yang terpenting kita harus yakin, segala sesuatu yang kita lakukan akan menghasilkan sesuatu yang indah dan berharga bagi setiap keping hidup kita.

Kesuksesan itu akan didapat dengan proses yang tepat, dan kerja keras, tentu semuanya diawali dari mimpi, mimpi untuk menyinari diri sendiri*** selamat berjuang, yakin usaha sampai.

* Penulis adalah Plt. Ketum HIPMI Pamekasan, Direktur Koperasi Syariah Marinal Insan Prima, Staf Khusus BAZ Pamekasan, Staf  Khusus MUI kab. Pamekasan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar