Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Senin, 27 Agustus 2012

Pemerintah Jamin Harga Ikan Stabil

JAKARTA-   Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo memastikan bahwa pasokan ikan usai lebaran masih mencukupi kebutuhan dalam negeri  sehingga harga ikan relatif stabil.



"Kestabilan harga  ini didukung oleh pasokan ikan  yang cukup tersedia sehingga masih mencukupi kebutuhan dalam negeri, bahkan masih terdapat sisa ikan untuk diekspor", jelas Cicip, seusai acara halal bihalal di Kementerian Kelautan dan Perikanan, Senin  (27/8/2012).      Cicip mengatakan, setidaknya terdapat tiga unsur utama dalam upaya pemanfaatan potensi kelautan dan perikanan, yaitu unsur nelayan, lingkungan laut, dan hubungan antara nelayan dan lingkungan laut tersebut. "Ketiga unsur yang saling terkait tersebut harus sinergis dan tercermin dalam program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk mewujudkan blue economy," kata Cicip.     

Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP) KKP, Saut Hutagalung menambahkan, pasokan dan harga sejumlah komoditas perikanan seperti udang,  kembung, nila, lele, bawal tawar, udang, tongkol, cumi, dan patin relatif stabil.      Hasil pantauan harga ikan seperti di daerah Tanggerang cukup stabil, namun untuk harga ikan bandeng mengalami peningkatan sebesar 20-30 persen atau Rp 27.000 per kilogram. Pasalnya, permintaan ikan untuk jenis ini diakui Saut cukup tinggi.

"Memang harga ikan untuk jenis ikan bandeng mengalami peningkatan disebabkan ikan ini merupakan hasil dari perikanan budidaya yang panen dalam jangka waktu tertentu, berbeda dengan ikan tangkapan laut yang didapat setiap hari," katanya.      Jumlah ekspor sektor kelautan dan perikanan hingga pada periode Januari - April 2012 sebesar  25 persen atau lebih tinggi daripada periode yang sama pada Januari-April 2011.     

"Tahun 2014, KKP mematok produk domestik bruto (PDB) perikanan sebesar Rp 65,84 triliun atau mengalami peningkatan sekitar 6,75 persen dari PDB perikanan pada 2010 yang besarnya Rp50,70 triliun," katanya.
Sumber: kompas.com
Redaksi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar